top of page

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM IKLAN (Promosi produk/jasa)

  • Mizhel (170906300)
  • Mar 18, 2018
  • 2 min read

Banyak ditemui iklan yang menyesatkan dan tidak sesuai antara produk yang ditawarkan dengan kualitas barang yang diiklankannya, baik itu melalui media cetak atau pun media elektronik. Selain itu, banyak juga iklan yang tidak mengindahkan aturan-aturan yang mengatur masalah periklanan. Iklan harus sesuai dengan fakta, termasuk kualitas produk, iklan menyesatkan jika tidak sesuai dengan fakta. Maka persuasi sebenarnya terjadi manakala fakta yang dijadikan informasi memang memiliki kekuatan untuk meyakinkan khalayak. Masalah bagi pengiklan dalam dunia industri jika produk tidak punya kekuatan, sehingga iklan harus bertumpu kepada kekuatan kata-kata dan materi informasi.

Iklan sering menjadikan komunikasi yang dikonstruksi dengan cara yang sangat baik (dan mungkin efektif) karena orang–orang yang menciptakan iklan telah menginvestasikan modal yang sangat banyak, waktu dan uang untuk mengetahui bagaimana pesan– pesan dipresentasikan dengan cara terbaik untuk memilih efek. Penekanan pada cerita iklan juga menciptakan pandangan–pandangan semu yang bertujuan untuk menarik perhatian audiens. Bagi produk–produk tertentu yang sudah memiliki nama atau membentuk kesadaran brand pada publik biasanya lebih leluasa untuk melakukan kreasi iklan baik secara visual ataupun konten audionya. Dalam hal ini untuk mendukung kekuatan visualisasi dan audio juga termasuk menempatkan talent untuk penggambaran sosok tokoh dalam iklan bahkan sampai mengedepankan sosok gender yang dijadikan sebagai sosok utama pada iklan.

Keberadaan penggambaran gender pada iklan, di satu sisi bukan hanya sebatas sebagai pemanis pada iklan, melainkan juga sering dimanfaatkan untuk mengundang respon publik agar tertarik untuk melihat talent iklan sekaligus mengenalkan produk yang ditawarkan pada iklan. Keberadaan perempuan pada iklan kerap dijadikan sebagai ‘penghias’ untuk menarik perhatian audiens ketika melihat iklan. Penggunaan talent perempuan pada iklan ini sering menampilkan wajah – wajah baru. Lain halnya dengan iklan – iklan lama yang biasanya sering menggunakan aktor dan artis ternama untuk ditampilkan di televisi. Keberadaan wanita dalam iklan seringkali menjadi bagian ikon pada produk.

Tak jarang ketika wanita ditampilkan dalam iklan, pesona ini tentunya sering dimanfaatkan untuk menjadi “daya tarik” yang mendukung penjualan produk. Sehingga posisi wanita pun ikut terlibat menjadi ‘barang’ komoditas yang ikut mendukung keberhasilan promosi produk. Pada satu sisi penampilan perempuan sering tidak digambarkan sebagaimana mestinya. Konsepsi iklan sering memanfaatkan perempuan sebagai daya tarik komersialnya.

Daftar pustaka :

Video : https://www.youtube.com/watch?v=W6u_ZWmMazg

Gambar : https://irfandazis.files.wordpress.com/2014/11/spg-federal-oil-09.jpg

GIF : https://1.bp.blogspot.com/-zUHX97o1nhU/WH7Ys6-TM0I/AAAAAAABFEc/Uv7NeAJYT4EqHb-69B9C5C_A67Ha34HrgCLcB/s400/SPG_10.gif

https://media.giphy.com/media/oesbpxx2cl7lS/giphy.gif

Comments


REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM IKLAN (Promosi produk/jasa)

  • Mizhel (170906300)
  • Mar 18, 2018
  • 2 min read

Banyak ditemui iklan yang menyesatkan dan tidak sesuai antara produk yang ditawarkan dengan kualitas barang yang diiklankannya, baik itu melalui media cetak atau pun media elektronik. Selain itu, banyak juga iklan yang tidak mengindahkan aturan-aturan yang mengatur masalah periklanan. Iklan harus sesuai dengan fakta, termasuk kualitas produk, iklan menyesatkan jika tidak sesuai dengan fakta. Maka persuasi sebenarnya terjadi manakala fakta yang dijadikan informasi memang memiliki kekuatan untuk meyakinkan khalayak. Masalah bagi pengiklan dalam dunia industri jika produk tidak punya kekuatan, sehingga iklan harus bertumpu kepada kekuatan kata-kata dan materi informasi.

Iklan sering menjadikan komunikasi yang dikonstruksi dengan cara yang sangat baik (dan mungkin efektif) karena orang–orang yang menciptakan iklan telah menginvestasikan modal yang sangat banyak, waktu dan uang untuk mengetahui bagaimana pesan– pesan dipresentasikan dengan cara terbaik untuk memilih efek. Penekanan pada cerita iklan juga menciptakan pandangan–pandangan semu yang bertujuan untuk menarik perhatian audiens. Bagi produk–produk tertentu yang sudah memiliki nama atau membentuk kesadaran brand pada publik biasanya lebih leluasa untuk melakukan kreasi iklan baik secara visual ataupun konten audionya. Dalam hal ini untuk mendukung kekuatan visualisasi dan audio juga termasuk menempatkan talent untuk penggambaran sosok tokoh dalam iklan bahkan sampai mengedepankan sosok gender yang dijadikan sebagai sosok utama pada iklan.

Keberadaan penggambaran gender pada iklan, di satu sisi bukan hanya sebatas sebagai pemanis pada iklan, melainkan juga sering dimanfaatkan untuk mengundang respon publik agar tertarik untuk melihat talent iklan sekaligus mengenalkan produk yang ditawarkan pada iklan. Keberadaan perempuan pada iklan kerap dijadikan sebagai ‘penghias’ untuk menarik perhatian audiens ketika melihat iklan. Penggunaan talent perempuan pada iklan ini sering menampilkan wajah – wajah baru. Lain halnya dengan iklan – iklan lama yang biasanya sering menggunakan aktor dan artis ternama untuk ditampilkan di televisi. Keberadaan wanita dalam iklan seringkali menjadi bagian ikon pada produk.

Tak jarang ketika wanita ditampilkan dalam iklan, pesona ini tentunya sering dimanfaatkan untuk menjadi “daya tarik” yang mendukung penjualan produk. Sehingga posisi wanita pun ikut terlibat menjadi ‘barang’ komoditas yang ikut mendukung keberhasilan promosi produk. Pada satu sisi penampilan perempuan sering tidak digambarkan sebagaimana mestinya. Konsepsi iklan sering memanfaatkan perempuan sebagai daya tarik komersialnya.

Daftar pustaka :

Video : https://www.youtube.com/watch?v=W6u_ZWmMazg

Gambar : https://irfandazis.files.wordpress.com/2014/11/spg-federal-oil-09.jpg

GIF : https://1.bp.blogspot.com/-zUHX97o1nhU/WH7Ys6-TM0I/AAAAAAABFEc/Uv7NeAJYT4EqHb-69B9C5C_A67Ha34HrgCLcB/s400/SPG_10.gif

https://media.giphy.com/media/oesbpxx2cl7lS/giphy.gif

Comments


bottom of page