Orang jawa jadi Pembantu?!
- Cindy B 170906457
- Mar 28, 2018
- 2 min read
Beberapa waktu yang lalu saya sebagai generasi milenial yang suka berselancar di Internet, membuka youtube untuk mencari hiburan untuk melepas sejenak beban perkuliahan yang saya jalani. Ketika saya membuka youtube, saya membuka video-video stand up comedy dan saya merasa cukup terhibur akan konten tersebut. Oleh karena saya menyalakan autoplay button di youtube, maka video yang saya tonton beralih secara otomatis ke video Stand Up Kompas TV. Saat itu video yang keluar adalah video stand up yang diisi oleh Dodit Mulyanto, dengan judul Peran Pembantu. Selama saya menonton video tersebut kepala saya secara tidak disengaja ikut mengangguk-angguk terhadap apa yang dibicarakan oleh Dodit.
Selama ini mungkin kita tidak menyadari bahwa peran pembantu di film, sinetron, ataupun ftv acap kali diperankan oleh orang jawa. Hal ini mungkin karena kita lebih berfokus pada pemeran utama. Namun pernahkah kita berpikir seperti Dodit? kira-kira mengapa ya orang jawa seringkali mendapat peran pembantu?
Saya akhirnya menelusuri hal ini dan mendapatkan alasan mengapa hal ini menjadi sesuatu yang terus berulang.
Orang jawa seringkali dikaitkan dengan gaya berbicara yang "medhok", dimana hal ini dijadikan gambaran orang yang berasal dari kampung atau kampungan. Orang Jawa juga memiliki sifat lemah lembut dan juga penurut. Media tentunya melihat hal ini sesuai dengan karakteristik Asisten Rumah Tangga atau Pembantu. Dari sanalah media selalu meletakkan peran pembantu pada Orang Jawa.
Dari sini kita dapat melihat bahwa media membentuk stereotype yang ada di dalam masyarakat. Media menggambarkan bahwa Orang Jawa tidak memiliki kecocokan untuk menjadi majikan, karena orang jawa memiliki karakter yang lembut yang berlawanan dengan majikan yang biasanya harus memiliki karakter yang tegas dan suka memerintah. Hal ini dilakukan secara terus-menerus oleh media sehingga lahirlah budaya orang jawa yang berperan sebagai pembantu. Kita sebagai khalayak seringkali berpikir bahwa apa yang ditunjukkan media merupakan realitas sosial. Padahal belum tentu hal ini sesuai dengan realitas sosial itu sendiri. Kita tahu bahwa tidak semua orang jawa hanya bisa berperan sebagai pembantu. Banyak orang jawa yang sukses sebagai pengusaha, bahkan presiden kita saat ini merupakan orang Jawa. Jadi guys, ingat! Jangan menelan mentah-mentah stereotype yang diberlakukan dan dibentuk oleh media yah!
Referensi :
Ashana, Calandre Kei. "Apa yang domaksud dengan stereotipe atau stereotype?". 23 Maret 2018. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-stereotipe-atau-stereotype/14864
Maharani. STEREOTIP PARAS JAWA DALAM SINETRON INDONESIA. 27 Maret 2018.http://blog.ub.ac.id/maharaniamalia/2014/09/30/stereotip-paras-jawa-dalam-sinetron-indonesia/
Tetalogi. 5 Stereotip Orang Jawa yang Selalu digambarkan di Televisi. 27 Maret 2018. https://www.boombastis.com/orang-jawa-di-televisi/60959
Comentários