Kekerasan dalam Budaya Media Kita

Kekerasan di lingkungan kita sudah menjadi hal yang biasa untuk diberitakan, dan sudah menjadi angin lewat saja bagi sebagian telinga masyarakat. Kekerasan dapat kita jumpai dimana saja. seperti kekerasan lingkungan, kekerasan rumah tangga, kekerasan di sekolah, bahkan ada kekerasan dalam bekerja. Kekerasan menjadi hal yang awam untuk dibahas. namun, jika kita dapat berpikir lebih dalam lagi, apa sih manfaat atau dampak positif dari kekeraan itu sendiri?

Kekerasan memiliki dampak negatif yang paling banyak, sehingga untuk diterapkan dalam lingkungan atau kehidupan sangat tidak diperkenankan.

Kekerasan sudah merajarela dipandangan kita, setiap kali kita melihat video atau peberitaan mengenai kekerasan di media sosial, kita secara tidak sadar maupun sadar langsung meng-klik tombol LIKE dan SHARE, karena menurut kalian dengan meng-klik tombol tersebut maka kalian sudah ber-empati terhadap masalah kekerasan tersebut, yang disatu posisi kalian sudah membantu aku yang mengunggah video tersebut dalam mencari peluang untuk bisnis. maka dari itu kita harus berpikir yang rasional, apakah akun yang menyebarkan berita tersebut patut untuk diberikan LIKE/SHARE? kita harus berpikir secara nyata, jika kita benar-benar ingin ber-empati terhadap hak asasi manusia maka sebaiknya kita menyalurkannya pada tindakan nyata. Kita harus benar-benar turun ke lapangan untuk mengehntikan kekerasan yang terjadi di lingkungan kita. Berpikir secara kritis bahwa setiap berita dan informasi yang kita lihat dan baca di media sosial harus disaring terlebih dahulu. Jangan sampai kita menjadi khalayak yang pikirannya mudah dibentuk dan diubah oleh media. Banyak hal yang kita bisa lakukan untuk menyuarakan pendapat dan suara kita mengenai berita di media sosial. Kalian dapat mengunggah pendapat dan suara kalian melalui kolom suara, mengirimkan surat ke KPI, dan menyuarakan kebenaran yang nyata di media sosial, bukan dengan hanya menjadi "sapi" yang mengikuti arus media yang sangat deras dan mengarah ke hal-hal yang negatif. Walaupun demikian masih ada beberapa orang yang memang benar-benar peduli mengenai dampak negatif dari media sosial apalagi mengenai kekerasan. Ada beberapa organisasi atau perkumpulan yang tujuan dan visi misinya untuk memajukan kedamaian masyarakat. Kita bisa lihat sendiri bahwa masih ada tayang televisi yang tidak ada unsur kekerasan seperti, Mata Najwa, Kick Andy, ILC, dan masih banyak lagi. Selain itu ad juga lho, tayangan televisi yang memberikan informasi mengenai organisasi yang mesih memperjuangkan kedamaian masyarakt seperti 86, untuk saat ini saya hanya melihat tayangan 86 saja yang masih dapat kita tonton.

Maka dari itu kita harus berpikir positif dan jangan menyerah untuk terus berbuat yang benar, agar kehidupan yang layak dapat kita capai dengan perdamaian. Sooo, Yuk! Buat dan Beri Kedamaian di Dunia!.

Daftar Pustaka :

https://www.youtube.com/watch?v=_Ph2h7HkzPI

https://www.youtube.com/watch?v=KOR5wVzRKI4

Kekerasan dalam Budaya Media Kita

Kekerasan di lingkungan kita sudah menjadi hal yang biasa untuk diberitakan, dan sudah menjadi angin lewat saja bagi sebagian telinga masyarakat. Kekerasan dapat kita jumpai dimana saja. seperti kekerasan lingkungan, kekerasan rumah tangga, kekerasan di sekolah, bahkan ada kekerasan dalam bekerja. Kekerasan menjadi hal yang awam untuk dibahas. namun, jika kita dapat berpikir lebih dalam lagi, apa sih manfaat atau dampak positif dari kekeraan itu sendiri?

Kekerasan memiliki dampak negatif yang paling banyak, sehingga untuk diterapkan dalam lingkungan atau kehidupan sangat tidak diperkenankan.

Kekerasan sudah merajarela dipandangan kita, setiap kali kita melihat video atau peberitaan mengenai kekerasan di media sosial, kita secara tidak sadar maupun sadar langsung meng-klik tombol LIKE dan SHARE, karena menurut kalian dengan meng-klik tombol tersebut maka kalian sudah ber-empati terhadap masalah kekerasan tersebut, yang disatu posisi kalian sudah membantu aku yang mengunggah video tersebut dalam mencari peluang untuk bisnis. maka dari itu kita harus berpikir yang rasional, apakah akun yang menyebarkan berita tersebut patut untuk diberikan LIKE/SHARE? kita harus berpikir secara nyata, jika kita benar-benar ingin ber-empati terhadap hak asasi manusia maka sebaiknya kita menyalurkannya pada tindakan nyata. Kita harus benar-benar turun ke lapangan untuk mengehntikan kekerasan yang terjadi di lingkungan kita. Berpikir secara kritis bahwa setiap berita dan informasi yang kita lihat dan baca di media sosial harus disaring terlebih dahulu. Jangan sampai kita menjadi khalayak yang pikirannya mudah dibentuk dan diubah oleh media. Banyak hal yang kita bisa lakukan untuk menyuarakan pendapat dan suara kita mengenai berita di media sosial. Kalian dapat mengunggah pendapat dan suara kalian melalui kolom suara, mengirimkan surat ke KPI, dan menyuarakan kebenaran yang nyata di media sosial, bukan dengan hanya menjadi "sapi" yang mengikuti arus media yang sangat deras dan mengarah ke hal-hal yang negatif. Walaupun demikian masih ada beberapa orang yang memang benar-benar peduli mengenai dampak negatif dari media sosial apalagi mengenai kekerasan. Ada beberapa organisasi atau perkumpulan yang tujuan dan visi misinya untuk memajukan kedamaian masyarakat. Kita bisa lihat sendiri bahwa masih ada tayang televisi yang tidak ada unsur kekerasan seperti, Mata Najwa, Kick Andy, ILC, dan masih banyak lagi. Selain itu ad juga lho, tayangan televisi yang memberikan informasi mengenai organisasi yang mesih memperjuangkan kedamaian masyarakt seperti 86, untuk saat ini saya hanya melihat tayangan 86 saja yang masih dapat kita tonton.

Maka dari itu kita harus berpikir positif dan jangan menyerah untuk terus berbuat yang benar, agar kehidupan yang layak dapat kita capai dengan perdamaian. Sooo, Yuk! Buat dan Beri Kedamaian di Dunia!.

Daftar Pustaka :

https://www.youtube.com/watch?v=_Ph2h7HkzPI

https://www.youtube.com/watch?v=KOR5wVzRKI4