REVIEW : Teori Komunikasi Klasik
- Yohanna Tania (170906301)
- May 21, 2018
- 1 min read

Teori Komunikasi Klasik berbicara tentang empat jenis teori, yaitu Teori Jarum Hipodermik, Teori Uses and Gratifications, Teori Pengaturan Agenda, dan Teori Kultivasi.
Teori Jarum Hipodermik beranggapan bahwa pesan merupakan suntikan jarum, atau peluru bagi para audience-nya. Pesan tersebut akan berpengaruh besar bagi audience yang menerimanya.
Khalayak sangat mudah dipengaruhi oleh media, dan efek media sangat kuat bagi khalayak. Contoh : Ketika televisi menyajikan adegan kekerasan seperti smack down, adegan tersebut akan masuk ke dalam benak para penonton dan terrekam pada memori bawah sadarnya sehingga suatu ketika penonton dapat melakukan hal yang sama pada orang lain.
Teori Uses and Gratifications mengarah pada penerimaan pesan, dimana audience memilih informasi untuk memuaskan kebutuhan yang ia miliki. Audience secara aktif mencari media tertentu yang bermanfaat bagi dirinya dan dapat memuaskan kebutuhannya.
Teori Pengaturan Agenda menjelaskan bahwa media membuat agenda untuk mengatur apa yang ingin media tersebut tampilkan kepada publik. Termasuk urutan tampilan berita di koran, jika berita tersebut dianggap penting maka akan diletakkan di depan sebagai headline news, sedangkan ketika berita tersebut dianggap tidak penting maka akan diletakkan di belakang.
Teori Kultivasi adalah teori yang meneliti efek televisi secara jangka panjang kepada khalayak. Persepsi masyarakat tentang budaya dan lingkungannya sangat ditentukan oleh pengaruh televisi. Melalui televisi, penonton televisi tersebut belajar tentang dunia, orang-orangnya, adat dan tradisinya, dan juga nilai-nilai sosial yang dibangun dalam masyarakat. Teori ini meneliti dampak akumulasi tayangan televisi yang ditonton terhadap cara pandang penonton terhadap dunia ini.
Daftar Pustaka :
https://massadepanku.wordpress.com/2017/05/01/teori-komunikasi-massa-klasik/ (sumber gambar)
https://komunikasiklasik.wixsite.com/komunikasi (sumber review materi)
Comments